Lebaran, Blog dan Onno
Sudah belasan tahun saya keluar dari rumah masa kecil saya di Bandung yang sarat dengan kenangan, mengikuti suami yang bekerja di Jakarta.
Ketika lebaran, saat yang paling menyenangkan adalah kembali berkumpul di rumah masa kecil kami, mengembalikan kenangan masa kecil dimana saya mulai belajar naik sepeda, main masak-masakan dengan anak tetangga, main ke kali dekat rumah, atau jalan2 berpetualang dengan saudara2 saya yang semuanya cowok di sekitar rumah kami di perumahan dosen ITB.
Memang buat kebanyakan orang, mungkin Bandung menjadi salah satu tempat tujuan wisata yang mengasyikan. Tapi, buat saya, Bandung sekarang keadaannya sudah sangat jauh berbeda dari ketika saya kecil dulu. Saya tidak suka Bandung yang sekarang karena selalu macet di akhir minggu dengan pendatang bermobil plat B, dan sudah sangat penuh sesak dengan Factory Outlet, dan Cafe, apalagi di hari libur seperti Idul Fitri. Saya kehilangan jalan Dago yang duluuu sangat teduh dengan pepohonannya yang rindang dengan rumah dan bangunan berarsitektur khas peninggalan Belanda.
Hiks...
Tapi ya sudahlah, Lebaran tetap menyenangkan karena hanya di hari itu anak-anak ibu bisa menyempatkan diri berkumpul menengok ibu yang di setiap Lebaran kelihatan sudah semakin sepuh dan tinggal sendirian di rumah masa kecil kami. Bahagia melihat ibu yang juga bahagia di tengah anak-anaknya.
Blog dan Onno
Kemarin, saya agak tergelitik dengan komentar Onno soal blogger. Dia sendiri mengaku tidak bisa menulis di blog, dan lebih suka menulis di Wiki, karena menurutnya menulis di blog itu sulit di-search ( masa sih ? )
Tapi memang pada kenyataannya, banyak blog yang akhirnya matisuri karena si pemilik blog sebenarnya bukan penulis *plak kena deh gw*. Saya memang menulis blog sejak tahun 2006, trus on off sampai akhirnya macet lumayan lama karena banyak alasan tapi terutama karena m a l e s ( kebawa teman2 yang satu demi satu mulai berhenti menulis ).
Sekarang mulai berusaha bisa rutin menulis lagi karena beberapa kali sempat melihat posting saya mejeng di rumah orang tanpa tercantum sumber nya ( artinya - positively thinking - alhamdulillah tulisan saya ternyata bermanfaat buat orang lain)
Jadi menurut Onno,untuk ngajak orang ngeblog - koreksi : supaya blogger bisa konsisten ngeblog nya - strateginya sebaiknya adalah membangkitkan kecintaan membaca dan menulis anak-anak sejak usia SD....itu yang jarang diajarkan di sekolah sekarang.
Hmmmm....what do you think ?
Ketika lebaran, saat yang paling menyenangkan adalah kembali berkumpul di rumah masa kecil kami, mengembalikan kenangan masa kecil dimana saya mulai belajar naik sepeda, main masak-masakan dengan anak tetangga, main ke kali dekat rumah, atau jalan2 berpetualang dengan saudara2 saya yang semuanya cowok di sekitar rumah kami di perumahan dosen ITB.
Memang buat kebanyakan orang, mungkin Bandung menjadi salah satu tempat tujuan wisata yang mengasyikan. Tapi, buat saya, Bandung sekarang keadaannya sudah sangat jauh berbeda dari ketika saya kecil dulu. Saya tidak suka Bandung yang sekarang karena selalu macet di akhir minggu dengan pendatang bermobil plat B, dan sudah sangat penuh sesak dengan Factory Outlet, dan Cafe, apalagi di hari libur seperti Idul Fitri. Saya kehilangan jalan Dago yang duluuu sangat teduh dengan pepohonannya yang rindang dengan rumah dan bangunan berarsitektur khas peninggalan Belanda.
Hiks...
Tapi ya sudahlah, Lebaran tetap menyenangkan karena hanya di hari itu anak-anak ibu bisa menyempatkan diri berkumpul menengok ibu yang di setiap Lebaran kelihatan sudah semakin sepuh dan tinggal sendirian di rumah masa kecil kami. Bahagia melihat ibu yang juga bahagia di tengah anak-anaknya.
Blog dan Onno
Kemarin, saya agak tergelitik dengan komentar Onno soal blogger. Dia sendiri mengaku tidak bisa menulis di blog, dan lebih suka menulis di Wiki, karena menurutnya menulis di blog itu sulit di-search ( masa sih ? )
Tapi memang pada kenyataannya, banyak blog yang akhirnya matisuri karena si pemilik blog sebenarnya bukan penulis *plak kena deh gw*. Saya memang menulis blog sejak tahun 2006, trus on off sampai akhirnya macet lumayan lama karena banyak alasan tapi terutama karena m a l e s ( kebawa teman2 yang satu demi satu mulai berhenti menulis ).
Sekarang mulai berusaha bisa rutin menulis lagi karena beberapa kali sempat melihat posting saya mejeng di rumah orang tanpa tercantum sumber nya ( artinya - positively thinking - alhamdulillah tulisan saya ternyata bermanfaat buat orang lain)
Jadi menurut Onno,
Hmmmm....what do you think ?
Agak gak nyambung sarannya menurut saya, tapi masih satu paket lah. Saran Kang Onno mengesankan bahwa orang-orang dewasa yg sekarang gak perlu diajak lagi. Jadi hopeless gitu. Hehehe. Blog sebenarnya hanyalah salah satu platform yang bisa digunakan dalam mengembangkan kreativitas menulis. Dan mengajak orang menulis itu bisa dilakukan terhadap siapa saja. Hal ini khususnya sangat nyata di Indonesia dimana budaya menulis belum sepenuhnya mengakar di masyarakat.
ReplyDeleteJadi, ajakan ngeblog masih tetap valid loh. hehe.
indobrad : Blog sebenarnya hanyalah salah satu platform yang bisa digunakan dalam mengembangkan kreativitas menulis
ReplyDeletehehe..baru mau revisi posting saya di atas nih, tapi udah dikomentarin om Brad. Saya setuju dg komentar om Brad. Tks !
Sebenarnya ada 2 point yg berbeda ya.
(1) mengajak orang utk menulis
(2) platform yang dipakai utk menulis
mungkin sarannya onno lebih kpd point no (1) ya. Dan Onno lebih menyarankan menulis di Wiki daripada di Blog krn Onno sendiri lebih banyak sharing ilmu daripada mencatat kegiatan spt saya..hehe..
imho, pemirsa utk masing2 media nya juga ada. saya sendiri banyak belajar ttg macam2 ilmu kehidupan dari pengalaman teman2 yang ditulis di Blog, yg pasti ngga ada di Wiki.
Next comment ? ;-)
lha kok kasusnya sama kayak saya, sering males-malesan buat update blog meskipun bahan tulisannya udah ada.
ReplyDeletekalo menurut saya sih ya nggak bisa dibandingkan antara blog dengan wiki. nggak bisa dibilang blog lebih bagus untuk nulis daripada wiki ataupun sebaliknya. mau nulis di media mana aja bisa, tergantung dari tujuannya kan. kalo nulis tentang ilmu-ilmu pengetahuan ya lebih cocok di wiki meskipun ditulis di blog juga nggak masalah. tapi akan terasa janggal kalo nulis catatan perjalanan di wiki.. xixixixi
Tri Setyo : kayaknya m a l e s itu penyakit blogger yang perlu diwaspadai ya...haha...
ReplyDeletenggak bisa dibilang blog lebih bagus untuk nulis daripada wiki ataupun sebaliknya.
iyaaa...sepakat ! kl buat saya asyiknya ngeblog selain bisa untuk nulis juga bisa ngulik template...^_^
sepakat sama strategi yg disampaikan kang Onno, tapi sama sekali tidak sepakat soal blog yg sulit di-search... buktinya, blog saya punya index yg bagus2 posisinya di mesin-mesin pencari, bahkan sekarang dari beberapa ribu kunjungan harian, kira-kira tiga perempatnya datang dari mesin pencari...
ReplyDelete*jadi pengin ketemu kang Onno nih! pengin ngangsu kawruh*
selamat berlebaran dan mohon maaf lahir batin, mbak Lita!
Andy MSE : sepakat sama strategi yg disampaikan kang Onno, tapi sama sekali tidak sepakat soal blog yg sulit di-search...
ReplyDeletesepakat juga sama mas Andy, makanya kemaren sempet protes juga sama Onno.
..beberapa ribu kunjungan harian
wow, manstap ! ;-)
selamat berlebaran dan mohon maaf lahir batin, mbak Lita!
sama2 mohon maaf lahir batin, mas Andi...
Saya juga termasuk pemilik blog yang gak aktif, karena memang gak pernah memaksakan diri atau punya target posting.. posting kalo pas kebetulan lagi pingin nulis dan ada waktu lowong.. hehe..
ReplyDeletemasih jauh dari kata blogger, minimal membiasakan diri menulis walau bukan lewat media blog..
Halo Mbak Lita :)
ReplyDeleteSalam kenal yach :)
Ada dua hal yang mau saya komentari...hihihi...
1. Iya, saya sedih dech Bandung udah nggak kayak dulu. Saya pernah ke Bandung tahun 1994. Saya masih inget, di Kota Bandungnya sendiri, kabut masih merajalela disana sini, bahkan di siang hari sekalipun. Airnya bisa bikin kita loncat-loncatan di kamar mandi sambil teriak-teriak. Serasa mandi air es dech pokoknya. Terus, suasananya menyenangkan. Bunga-bungaan dimana-mana. Masih asri, sejuk, dan nggak kayak kota besar metropolitan dech. Kehidupan masyaraktnya juga masih asli banged. Hehehehe. Itu sekelumit yang masih saya ingat tentang Bandung, lebih dari 16 Tahun yang lalu. Hmm...jadi berasa tua...hahahaha. Bandung yang sekarang saya ingat ya sama seperti yang Mbak Lita rasakan. Dulu, ke Bandung tuh perjuangan berat banget dech. Tapi seru! Dari Jakarta ke Puncak, lewat Cianjur terus lanjut Ke Bandung. Oh ya, Cianjur sekarang tuh mirip sama Bandung tempo dulu, hanya saja kurang hawa dinginnya. Cianjur panas buat saya. Hehehe. Kalau sekarang, Bandung itu crowded di akhir pekan. Apalagi Cihampelas! Wuihhh...kalau nggak perlu-perlu amat, males dech lewat disana. Muacet cet cet pisan >.<
Dulu Ke Bandung tuh rasanya kayak pergi jauh banget (5-6 jam). Dulu Bandung juga jarang mall. Jadinya, mainnya kalau nggak di Tangkubanparahu, Lembang atau Dago Pakar kali yach. Dulu, Kawah Putih kan belum seterkenal sekarang :)
2. Saya cuma menyampaikan kata-kata semangat saja! hehehe. Ayo semangat! Menulis terus dan terus, yang penting konsisten. Saya juga kadang-kadanag timbul perasaaan malas juga sich waktu ingin menulis. Soalnya, lama-lama menulis jadi semacam kewajiban, bukannya passion lagi. Nah, kalau udah kayak gini, saya istirahat bentar dech. Jalan-jalan keq, cuci mata, cari kegiatan baru. Eh, sehabis dari cari-cari kegiatan ini, tiba-tiba otak muter aja dech tuh, minta tangan untuk menuliskan kegiatan yang baru saja dilakukan. Hehehehe.
Piecha : minimal membiasakan diri menulis walau bukan lewat media blog..
ReplyDeleteyayaya...bener, yang penting membiasakan diri menulis...btw, saya suka lho sama tulisan2 Piecha ;-)
Lomar Dasika :
ReplyDelete(1) waaah, Lomar, dirimu bener2 bisa menggambarkan Bandung persis spt ingatan saya dulu...:))
kabut, air yang dingin, bunga2an dimana2, asri, dan orangnya yang keren2...hihi...mungkin justru krn orang2 bandung yg kreatif2, jago2 masak, dengan budaya pasundannya yg kental membuat Bandung berkembang jadi spt sekarang ini ya ? *salah arah :(*
(2) ditambah saling mengunjungi ya, insya allah bisa menambah semangat dan tetap konsisten.
Trimakasih sudah berteman, Lomar ;-)
Mbak Lita,
ReplyDeletekunjungan perdana nich. Salam kenak yach. Hehehe.
Soal Bandung mbak, saya jadi ingat, saya pertama kali ke Bandung tahun 1994. Wah, bener-bener beda dech sama sekarang, suasananya. Tahun itu, Bandung masih hijau, bangunannya masih banyak yang berbentuk kolonial, kehidupan masyarakatnya pun rasanya belum terlalu buru-buru seperti sekarang. Bener-bener kota resort dech. Saya bahkan masih bisa melihat kabut melayang-layang di seputaran kota. Masih dingin banget, Bandung kala itu. Sekarang sich boro-boro. Apalagi Jalan Cihampelas tuh. Duh, kalau nggak perlu-perlu amat, males dech lewat sana. Bener dech. Kondisi ini diperparah pas weekend, Bandung dipenuhi sama plat nomor B. Macet cet cet dan cet...hahahaha...Kalau saya inget-inget, Cianjur yang sekarang mirip-mirip sama Bandung jaman dulu. Sayangnya, Cianjur panas. Bandung jauh lebih dingin. Pergi ke Bandung juga merupakan suatu perjuangan loch. Saya masih inget melewati Puncak, lanjut Cianjur terus lanjut lagi sampai ke Bandung. Benar-benar suatu perjalanan yang jauh banget. Kalau sekarang mah, dengan lewat Cipularang, Bandung nggak ada bedanya dengan bepergian ke tempat-tempat di Jakarta. Jarak tempuhnya hampir sama! hehehehe. Pergi ke Bandung via Purwakarta juga mengasyikkan mbak :) Pemandangannya masih asri.
Ayoooo mbak, teuteup rajin dan konsisten menulis. Semangat! hehehe. Saya rasa, semua blogger pun perlu dipompa semangatnya agar semangat berkarya itu terus berkobar. Kadang-kadang, saya merasa kejemuan yang teramat sangat saat ingin menulis. Lama-kelamaan, saya merasakan bahwa menulis adalah suatu kewajiban, bukan passion lagi. Nah, lalu saya ambil istirahat dech, baik cuti untuk jalan-jalan, atau mengerjakan hal-hal baru, membaca buku baru, atau cuci mata, melihat hal-hal baru. Biasanya sich, sehabis break ini, saya kayak memiliki energi baru yang disuntikkan loch, mbak :) Semangat berkarya-nya luar biasa. Apalagi banyak hal-hal baru yang perlu untuk ditulis. Hehehehe. Hmm...tapi dengan kegiatan Mbak Lita yang seabrek, rasanya inspirasi itu bisa muncul darimana saja yach. Hehehe. Apalagi jadi seorang Pramuka. Hebat euy! :D Tetep semangat ya mbak :)
Sentil aja Kang Onno-nya, masak dibilang susah diindeks hihi..
ReplyDeleteSaya sejak tahun 2002 udah ngefans dan nunggu-nunggu kapan kang Onno mau ngeblog.. Eh ternyata malah punya twitter duluan hahaha.
Supaya ngeblognya lebih semangat, mesti berkumpul sama orang yang punya minat yang sama,. Salah satunya deBlogger *ujung-ujungnya jelek* :))
keep on writing :-)
ReplyDeleteDhodie : Supaya ngeblognya lebih semangat, mesti berkumpul sama orang yang punya minat yang sama,. Salah satunya deBlogger *ujung-ujungnya jelek* :))
ReplyDeletesepakat, kang Dhodie !
ayo pada gabung deBlogger...:D
Yons : keep on writing :-)
ReplyDeletesiap...semangat...semangat...;-)
hidup blogggerrrrrrr *maaff mbak, baru sempat mampir lagi nih*
ReplyDeletemasih tetap coklat yaa blognya mbak ;)
saya jg sempat off ngeblog Mbak wktu itu, pas lagi skripsian, tapi sejak tahun lalu lepas masa penyiksaan dan penderitaan itu saya mulai ngeblog lagi wlo teman2 lama *emak2 blogger* udah pada gk ngeblog lagi :(
sekarang kebanyakan temannya yaa usianya gk jauh beda ma diah, tapi saya selalu kangen loohh dengan teman2 blogger yg lama... kangen cerita emak2 mengenai anaknya, weekend dan segala halnya.. heheh
ayoo mbak, kita ajak temen2 lama kita tuk trus ngeblog ;)
Diah : saya selalu kangen loohh dengan teman2 blogger yg lama... kangen cerita emak2 mengenai anaknya, weekend dan segala halnya.. heheh
ReplyDeleteayoo mbak, kita ajak temen2 lama kita tuk trus ngeblog ;)
iya, bener, Di...diriku juga kangen cerita emak2 blogger...:(
*tetap konsisten sama coklat..hihi..spt Diah yang biru*
salam kenal teh lita ^^
ReplyDeleteteteh orang asli bandung yah, bandungnya dimana teh?
aku masih baru di dunia blog jadi belum pernah merasakan vakum tp merasakan males menulis sering hehehe
ini udah sebulan lebih males banget update :p
Ria : salam kenal teh lita ^^
ReplyDeleteteteh orang asli bandung yah, bandungnya dimana teh?
aku masih baru di dunia blog jadi belum pernah merasakan vakum tp merasakan males menulis sering hehehe
ini udah sebulan lebih males banget update :p
salam kenal juga, Ria..tks sudah mampir ya..:)
bandungnya di Jl. Sangkuriang, Ri..
hayooo...semangat...semangat...:D
OKE SETUJU SAMA ONNO ;))
ReplyDeletemari ajak generasi muda kita untuk ngeblog :D mnulis adalah sesuatu hal yang menyenangkan bagi sayaaa :)) salam kenal ONNO :)
sebenarnya saya juga bukan penulis bu..cuma emang gemar aja ngeblog..dan apapun isinya yg penting buat saya adalah menulis sebagai hobby dan terkadang saya berfikir mudah2an apa yg tulis tentunya bs bermanfaat bagi pembaca..
ReplyDeletebtw salam kenal ya bu...kebetulan saya jg tinggal di depok..jd dekat deh.hehe
four dreams : mari ajak generasi muda kita untuk ngeblog :D mnulis adalah sesuatu hal yang menyenangkan bagi sayaaa
ReplyDeletemantaps...yuk, ngeblog..:)
julicavero : apapun isinya yg penting buat saya adalah menulis sebagai hobby dan terkadang saya berfikir mudah2an apa yg tulis tentunya bs bermanfaat bagi pembaca..
ReplyDeletekeren nih...makasi udah berkunjung ya, Zul..mari kita berteman..:)
berkunjung dengan senyuman,,,bahagia...
ReplyDeleterezKY p-RA-tama : berkunjung dengan senyuman,,,bahagia...
ReplyDeletemenyambut dengan senyuman..bahagia...
Blog is my diary online my voice of soul
ReplyDeleteJadi yah ngeBlog karena butuh tanpa merasa menjadi beban meski banyak socmed bersliweran jiwa Blogger nggak akan bisa padam Insya Allah
benar kata kang Onno, kalo di wikipedia lebih mudah di search google drpd blog, itu karena google love wiki :D
ReplyDeletedan di wikipedia ga ada iklan :D
kunjungan kenegaraan perdana :D
ReplyDeletemasih adakah pelajaran mengarang di sekolah saat ini? adakah koleksi perpustakaan yang ada mampu meningkatkan minat baca? saya pernah lihat sebuah perpustakaan sd (yang katanya sekolah unggulan, tapi kelihatan koleksinya rapi, tak tersentuh dan berdebu).
lantas, kalau begini bagaimana akan timbul minat membaca dan menulis? kenapa tidak memulainya di rumah? ya di rumahlah para ortu sebaiknya mencontohkan kegemaran membaca, mengajarkan secara tak langsung bahwa membaca itu mengasyikkan.
insya Allah, lambat laun, anakpun akan tertarik untuk ikut membaca. tinggallah menumbuhkan minat menulis. yang ini memang susah, apalagi buat anak laki-laki. kalau disuruh-suruh pasti nolak dan jawabannya aku malas ah. saya sendiri yang kerjanya 'tukang nulis' bingung juga membangkitkan minat menulis. sampai dibikinkan blog, yang maksudnya biar dia menulis, akhirnya bapaknya juga yang ngisi.
jadi, tetaplah menulis meski rasanya malas, segan dan lain sebagainya.
permisi...
...
ReplyDeleteMba Lita ijin baca artikel dan numpang komen ya...
artikelnya bagus bgt, inspiratif dan memberikan banyak masukan.
terima kasih.
thanks .
admin
Home Appliances and Home Improvement